Apa Itu Jantung Koroner? Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Apa itu jantung koroner? - Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang harus dijaga kesehatannya. Walaupun kita menyadari ha itu, banyak dari kita yang lalai bahwa gaya hidup dan pola makan yang kita lakukan menunjukkan hal yang sebaliknya. Suka makan gorengan, makanan cepat saji, suka merokok, bahkan gemar minum minuman keras, atau malas berolahraga. Secara tidak sadar hal tersebut memperbesar resiko terserang penyakit jantung.

Jenis penyakit jantung yang umumnya diderita oleh masyarakat Indonesia adalah penyakit jantung koroner (PJK). Apakah PJK itu? Yaitu suatu kondisi gangguan kesehatan dimana jantung mengalami gangguan pasokan darah dan oksigen. Kondisi tersebut karena adanya penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lainnya sehingga yang lama kelamaan menjadi plak yang bisa menumbat pembuluh darah.

Di Indonesia sendiri, penyakit yang mempunyai istilah medis jantung iskemik ini menempati posisi ke dua setelah stroke penyebab kematian. Sedangkan menurut data Federasi Jantung Dunia, pada tahun 2014 angka kematian di Asia Tenggara yang disebabkan PJK mencapai 1,8 juta orang.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

PJK terjadi ketika arteri koronaria mengeras dan mengalami penyempitan karena penumpukan plak yang terbentuk dari kolesterol, lemat, dan zat lainnya. Penumpukan plak dimulai saat usia muda dan seiring bertambahnya umur, plak tersebut semakin menabal.

Plak yang menumpuk di pembuluh darah tidak hanya menyumbat arteri koronaria (aterosklerosis), namun juga mengeluarkan zat kimia yang menjadikan dinding arteri koronaria lengket. Jika lipoprotein dan kalium dalam darah melewati arteri koronaria maka akan penumpukan plak akan semakin parah. Kondisi inilah yang akhirnya yang menyebabkan pasokan darah ke jantung menjadi terganggu. Dan jika terjadi penyumbatan total pada pembuluh darah makan bisa menyebabkan penyakit jantung.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan kondisi  aterosklerosis pada pembuluh darah, antara lain kolesterol tinggi, hipertensi, tekanan darah yang tinggi (hipertensi), pembekuan darah, dan diabetes. (Baca : Ciri Ciri Penyakit Jantung Pada Wanita)

Gejala Penyakit Jantung Koroner

PJK adalah salah jenis penyakit degeneratif yang berarti tidak muncul secara tiba-tiba, namun membutuhkan proses yang lama sampai benar-benar terjadi. Dari rentang waktu tersebut berbagai macam gejala yang bisa diwaspadi sebagi tanda penyakit jantung, antara lain :

• Nyeri dada atau angina. Kondisi ini paling umum dirasakan oleh PJK, hal tersebut terjadi karena otot jantung tidak cukup mendapat pasokan darah dan oksigen sehingga menyebabkan nteri dada.
• Denyut jantung tidak beraturan (aritmia). Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba, dimana jantung tiba-tiba berdegup dengan cepat, bahkan bisa menyebabkan jantung berhenti (sudden cardiac arrest).
• Pusing dan mudah lelah. Kondisi ini juga banyak dialami oleh penderita jantung koroner, biasanya terjadi walapun tidak melakukan akfifitas fisik, hal tersebut dikernakan kinerja jantung yang terganggu.
• Selain itu ada gejala lainnya seperti sesak nafas, nyeri pada bagian leher atau punggung, atau sering mengalami sakit perut.

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Sudah disinggung di atas bahwa PJK umumunya terjadi karena kita menerapkan pola makan serta gaya hidup yang salah. Untuk itu, sebelum penyakit “the silent killer” ini menyerang, langkah terbaik adalah melakukan pencegahan. (Baca : Buah Untuk Penyakit Jantung)

Pencegahan yang kita lakukan bisa dimulai dengan menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, istirahat yang cukup, menghindari stress berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga. Selain itu mulailah menjaga pola makan seperti makan teratur, banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, serta membatasi mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol seperti gorengan dan makanan cepat saji.

Itulah sekilas informasi tentang apa itu jantung koroner yang bisa kami tulis pada kesempatan ini. Terima kasih atas kunjungannya ke blog mbahassehat, semoga bisa memperluas wasasan Anda.