Fistula ani adalah penyakit adanya saluran kecil yang terbentuk tidak normal yang menghubungkan antara akhir usus besar dan kulit di sekitar anus atau dubur. Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh infeksi di dekat anus yang menyebabkan kumpulan nanah (abses) pada jaringan di dekatnya. Ketika nanah mengalir, hal ini dapat meninggalkan jejak sebuah saluran kecil di belakang.
Fistula ani menyebabkan rasa yang tidak nyaman bagi penderitanya, seperti nyeri saat duduk atau buang air besar dan adanya iritasi kulit.
Penyakit yang satu ini merupakah salah satu penyakit jarang ditemukan termasuk juga di Indonesia. Dari 10.000 orang kemungkinan kasusnya hanya 1-3 orang saja. Bagi Anda laki-laki yang berumur antara 20-40 tahun memiliki resiko lebih tinggi mempunyai penyakit fistula ani. Namun, anak-anak dan bayi juga sering ditemukan.
Fistula ani menyebabkan rasa yang tidak nyaman bagi penderitanya, seperti nyeri saat duduk atau buang air besar dan adanya iritasi kulit.
Penyakit yang satu ini merupakah salah satu penyakit jarang ditemukan termasuk juga di Indonesia. Dari 10.000 orang kemungkinan kasusnya hanya 1-3 orang saja. Bagi Anda laki-laki yang berumur antara 20-40 tahun memiliki resiko lebih tinggi mempunyai penyakit fistula ani. Namun, anak-anak dan bayi juga sering ditemukan.
Jenis Fistula Ani
Penyakit Fistula aini mempunyai 2 jenis. Jenis pertama adalah Fistula ani sederhana dimana hanya mempunyai satu saluran fistula saja. Sedangkan jenis yang kedua adalah fistula kompleks dimana terdapat beberapa cabang fistula.
Gejala Fistula Ani
Gejala yang sering terjadi jika seseorang mempunyai penyakit ini adalah sebagai berikut :
- Adanya iritasi kulit di sekitar area anus atau dubur
- Nyeri atau sakit di daerah dubur ketika duduk dan buang air besar
- Keluar cairan bau dari dekat anus
- Pendarahan atau keluar nanah ketika Anda buang air besar
- pembengkakan berwarna kemerahan di sekitar anus dan
- Demam
- kesulitan mengendalikan buang air besar dalam beberapa kasus
Akhir fistula mungkin terlihat seperti lubang pada kulit di dekat anus anda, meskipun hal ini mungkin sulit dilihat.
Penyebab Fistula Ani
Sebagian besar fistula ani dimiliki oleh seseorang yang mempunyai penyakit abses perianal. Mereka dapat timbul jika abses tidak sembuh dengan baik setelah nanah telah terkuras habis.
Diperkirakan bahwa antara satu dari setiap dua sampai empat orang yang mempunyai anal abses akan terserang fistula ani walaupun sudah melakukan operasi benbedahan abses anal.
Penyebab lain dari fistula anal meliputi:
- Penyakit Crohn – jika terjadi dalam kurun waktu lama penyakit ini bisa menyebabkan sistem pencernaan menjadi meradang
- diverticulitis – infeksi kantong kecil yang menonjol dari sisi usus besar (kolon)
- hidradenitis suppurativa – dalam jangka panjang kondisi kulit yang menyebabkan abses dan jaringan parut
- infeksi tuberkulosis (TB) atau HIV
- komplikasi dari operasi di dekat anus
Diagnosis Fistula Ani
Mengetahui saluran lengkap dari fistula ani adalah hal penting guna pengobatan yang efektif. Berikut adalah berbagai prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini :
- MRI digunakan untuk pemetaan saluran fistula dan memberikan gambar rinci dari otot sfingter dan struktur lain pada dasar panggul.
- Endoskopi usg menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara guna mengidentifikasi fistula, sfingter otot-otot dan jaringan sekitarnya.
- Fistulography
- Fistula probe, sebuah alat yang dirancang khusus untuk dimasukkan melalui sebuah fistula
- Anoscope, kecil endoskopi digunakan untuk melihat anus
- Sigmoidoskopi fleksibel, prosedur untuk mengesampingkan gangguan lain seperti ulcerative colitis dan penyakit Crohn.
Pengobatan fistula anal
Anal fistula biasanya memerlukan operasi karena penyakit ini jarang sembuh jika tidak diobati.
Pilihan utama meliputi:
- Fistulotomi – prosedur yang melibatkan pemotongan membuka seluruh panjang fistula sehingga menyembuhkan ke flat bekas luka
- Seton – sepotong benang bedah yang dinamakan seton ditempatkan di fistula dan ditinggalkan di sana selama beberapa minggu guna membantu menyembuhkan sebelum prosedur pengobatan selanjutnya dilakukan.
- Lem fibrin. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk pasien yang tidak ingin melakukan operasi pembedahan. Metodi ini dilakukan dengan cara menyutikkan lem ke fistula. Walaupun cara ini mudah namun untuk jangka panjangnya kurang baik.
- Bioprosthetic plug
Semua prosedur ini memiliki berbagai manfaat dan risiko. Anda dapat mendiskusikan hal ini dengan dokter bedah anda.
Pasca Operasi
Perawatan pasca melakukan operasi pembedahan fistula ani ini berbeda-beda, hal tersebut tergantung jenis fistula ani yang dimiliki oleh pasien. Bagi seseorang yang memiliki dengan jenis fistula sederhana pasca operasi pembedahan bisa langsung pulang pada hari itu juga.
Berbeda dengan seseorang memiliki jenis fistula kompleks biasanya akan melakukan rawat inap untuk beberapa hari. Dokter akan memberikan resep guna meredakan rasa nyeri serta dan pencegahan infeksi yang mungkin terjadi setelah operasi. Tidak hanya itu, dalam beberapa hari pasca operasi, pasien harus merendam bokongnya dengan air yang telah diberi antiseptik.
0 Komentar untuk "Penyakit Fistula Ani - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan"